Well, hari ini adalah ulang tahunku yang ke-19 Tahun yang
jatuh pada tanggal 19 Juni 2012. Yaps,,, tepatnya hari ini. Banyak banget yang
terjadi hari ini. Kejutan, kekesalan, candaan dan lain sebagainya. Pokoknya
berwarna deh!
Pas
tengah malam, beberapa sms masuk ke handphone ku. Dua sms dari teman
perempuanku, Reni dan Putri, lalu 1 lagi dari pacarku GUstoni Aritonang. Mereka
adalah 3 orang pertama yang member ucapan lewat sms hari ini. Pacarku sendiri,
jadi laki-laki pertama yang mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” lewat pesan
singkat dan juga telfon. Tengah malam dan dini hari, dia yang selalu memenuhi
daftar panggilan tak terjawab dan terkadang kureject. Terimakasih buat kesabaranmu
yang selalu setia menemani hembusan nafasku dalam setiap hariku.
Saat
kubukamata dan sadar kalau pagi telah tiba, suaramu menyapa kembali. Hey,,,
kekasihku yang setia! Kau masih disana dengan cinta yang sama, dan aku tau itu.
Hmmm, okeeey. Lalu? Apa lagi coba? Terdengarlah ketukan pintu rumah, dan suara
si Lena. Awalnya sih alesan mau pinjem baju. Eh, ujung-ujungnya sih ketauan.
Ada Lega juga, guess what? Mereka bawa kado ulang tahun dan kue buat aku
tentunya. *yaiyalaaah* Well, sebenarnya itu Cuma bolu biasa. Roti malah mungkin
ya. Ah, apapun itu, itu bukan tart, bukan coklat, dan juga bukan bom. Itu
makanan. Dan akhir katabuat menutup kepergian mereka kembali ke rumah
masing-masing, I said “Thank you yaa.” :D
Kado
yang dibawa itu bungkusnya warna hijau. Pas dengan warna kesukaan aku. Tapi,
yang bungkus kadonya itu si Shinta. Wajar sih, Lena n Lega kan nggak bisa
bungkus kado dengan rapi. 8Ups, keceplosan* Hahaha. Isi dari kado itu adalah
sepasang sepatu warna abu-abu, dengan ukuran 37. It’s fit on me.
Nah,
kalau nggak salah ya, itu udah jam 7.15. Teringatlaah dibenakku setelah sms
Ade. kalau aku ada kelas pronouncation pagi ini. Alhasil, mandi ekspres pun
dijalani. Langsung telfon kak Eli. Nanyain dia pergi jam berapa. Gue mao
nebeng, cuy! Hahaha. Berhasil deh acara menebeng pagi ini.
Arrived
at campus, udah bela-belain bangun dari tempat tidur, mandi buru-buru, minta
antar Bapak ke simpang kuburan, nebeng…Lalu? Tetiba datanglah sms dari sang
ketua kelas datang, isinya kegini nih “aku dng Mam reny mNta maf ya, Mam t lupa
hr ni qt msuk n dy bblm siap2 ktany . ak jg gak sms ngingatin mam t td
mlm.Kirain mam t la ingat kyk biasa . Pagi2 td br ak sms . Ruangn ny jg dr kmrn
gak dpt . Upt penuh . Maaf ya.” Format sms yg dikasih dr sang ketua kelas
(Sebut saja namanya Febiola-ya karena itu memang namanya). Aseli nggak ada
ditambah-tambahin kok, ceman-cemand. :D
Iyaaak,
lalu dan lalu, duduk-duduk lah kita di pendopo dekat FKIP. Masuk translation
(pas sebelum masuk kelas rambutku diacak-acak dulu dengan Debora, Fathia,
Thata, dan Riri berkali-kali). Kelar dari kelas itu, kita ke kantin buat makan
sekalian nungguin jam bahasa Indonesia yang bakalan masuk jam 2 siang. Kita
ditraktir Rini, karena beberapa waktu yang lalu dia ultah. Next day, giliran
aku lah lagi yang merogoh kocek ber-having fun ria di kantin. Habis dari
kantin, kita ke mushala. Tapi, tenang aja… Aku masih ingat apa kepercayaanku.
Jadi aku nggak ikutan shalat. Udah dari situ, kembali lah kita duduk-duduk di
dekat pendopo FKIP. Udah lama nungguin, kyaaaaa!!! Datang lagh “Kita nggak jadi
kuliah.” Jedeeer!!! Padahal kan udah lama gitu ya nungguinnya.
Huyuh-huyuh-huyuh.
Iyaaak, dari sinilah tercium
kecurigaan yang mendalam. *tsaaaa. Itu tuh, mulai Susi bilang “Melva, ada yang
ketinggalan lah.” Helen jalan lama-lama lah. Padahal kan katanya dia mau balik
bareng aku tuh,,, dan aku mau cepat-cepat. Dia malah lama-lama. Belum lagi Susi
yang ngikutin jalan dari belakang. Padahal kan kost an nya dia itu di Kemajuan.
Mungkin deskripsiku membingungkan ya/ Pasti! Lagi malas olahraga jari berlebih malam ini. Hehehe.. Ah, pokoknya gitu
deh.
Sampe
pada klimaksnya, mulai dari FKIP, lewat pertanian, lewat depan bapel.. Aku
lari-lari karena ngirain aku bakal dapat lemparan telur-telur dan taburan
tepung gratis. Alias diceplokin!!!! Hiiiii,,, aku kan paling malas, dan nggak
suka sama yang ginian. Weeek…
Nah,
pas di depan bapel tuh. Tasku berhasil diambil Eka dan dibawa dia n Prima entah
kemana entah. Yang jelas uangku ada disitu. Aku kan mau pulang. Kalau aja ada
uang yang aku kantongin disaku celanaku, ya pasti aku bakalan balik, dan biarin
tas aku sama Eka. Pokoknya takut sama diceplokin. Hmm, sedikit flashback aja,
dulu aku sih pernah diceplokin, pas sweet seventeen malah! 17 tahun an ku
terhadap diri sendiri… Dan rasanya?? Menyebalkan!!! Sakit lho pas telur itu
dipecahin dengan sengaja pake kepala kalian. Belum lagi cairan dari telur itu
sendiri yang mengalir jatuh dari kulit kepala kalian. Belum lagi baui amisnya
itu. Hiii,, jujur aja. Pas waktu itu aku sampe netesin air mata. Alias nangis.
Selesai
dari bapel, aku masih terus dikejar-kejar. Ya bisa dibilang waktu itu aku kaya’
artis yang lagi dikejar paparazzi, Hahaha… Karena kecapekan dan karena bujukan
Reni dan Helen. Akhirnya aku istirahat di lapangan arah mau kebalairung. Aku
liat Eka megangin tas aku dikejauhan. Aku coba samperin dia, ninggalin Helen
dan Reni. Tapi pas aku mau nyampe tempat Eka… Eh, itu couple (Eka-Prima) malah
ngabur lagi dengan bawa tas aku.
Then, pas aku lagi sendirian, aku
liatin Susi datang dan ngumpul bareng Helen n Reni. Dia bawa plastik merah dan
hitam yang bentuknya sudah aku curigai. Itu tepung. Dan dnegan yakin, aku piker
didalam plastic itu ada telur-telur yang siap dilancarkan dan menyerbu aku. YAK
YAK YAK.. Aku yang lagi telfonan, spontan matiin telfon, then lari, mencoba
menghindar dari mereka. Susi n Eka yang bergerilya lari coba nangkap aku. Nah kalau
pas disini, aku udah kaya’ buronan yang dikejar-kejar dengan polisi bersenjata.
Pas dekat bank BRI UNJA, lalu
datanglah 2 motor yang dikendarai Ira dan Prima. Disinilah puncak dari segala
puncak. Telur pertama diluncurkan dan berhasil mendarat dengan manis (ha?)
dikepalaku. Telur yang selanjutnya juga demikian, tapi beruntungnya
perlawananku lumayan kuat. Akhirnya telur kedua tersebut jatuh bukan pada
sasaran. Entah deh berapa telur yang nggak kena sasaran. Bukan Cuma telur,
tepung pun ditabur-taburin ke kepalaku. Susi yang jadi orang yang jadi tempat
buat mengelap cairan mentah menjijikan dan mencoba berbagi apa yang aku rasa
dengan cara berbagi tepung dengannya. Haahahaha,,, dengan sangat terpaksa (tapi
aku sih seneng banget) Susi terkena taburan tepung, dan bau amis telur mentah. Ya
, meski akulah yang jadi sumber yang paling mempunyai bau yang memabukkan.
Desy, Reni, Helen, Fera, Rini, Ira juga kena sih. Tapi sedikit banget.
S-E-D-I-K-I-T!!! Sementara, si Eka udah pulang sama pacarnya.
Udah gitu, air juga dikucurin ke
badan aku. Bayangin aja betapa bau amisnya akupada saat itu! Ieuh!!! Ada kue
juga dari mereka. Dinyanyiin “Happy Birth day” dengan mereka, ber-make a wish,
dan tiup lilin. Nggak lupa photo-photoan dan suap-suapan dengan tampangku yang
double hancurnya. Belum lagi orang-orang yang liat melintasi jalan disitu.
Komplit lah sudah hura-hura-tak-jelas-ini.
Lalu, setelah dari situ, langsung
aja aku n Susi dianter Ira ke kost an nya Susi, n Desy. Desy ntar nyusul. Trip
kedua. Hahaha… Sesampainya aku di kost an mereka. Aku liat ada Irma (penghuni kost
an juga). Aku mandi disitu, dan pinjam pakaian Susi. Karena baju yang udah
kupakai tadi udah bau.
Setelah mandi, kembali lagi
dilanjutkan dengan membersihkan dan menyisir rambut. Waaah. Nampaknya banyak banget
tepung dan telur yang teraduk dikepalaku.
Setelah itu, aku dianterSusi ke
simpang dan pulang. Aku juga dapat kado dari Susi n Desy.Isinya pasaku buka
sampai rumah, bingkai yang ada gambar beruangnya, sejenis teddy bear gitu deh.
Cantik. Bagus deh!
Well, mungkin Cuma ini yang bisa
dibagi. Udah capek juga sih ngetik. Hahaha…
Yang jelas, hari ini berwarna
banget. Muali dari inbox hape yang dipenuhi ucapan selamat ulang tahun, kiriman
di facebook dan twitter yang padat (Pagi-Malam),kado-kado, kue, da lain
sebagainya. Banyak kejutan buat hari ini, Makasih ya teman-teman! Dan yang
pasti, makasih Tuhan buat hari ini. :)