Selamat
pagi embun yang masih bergelayutan di dedaunan, selamat pagi burung yang baru
saja mengerjapkan mata dari tidur semalam…
Hssshhh,
selamat pagi, dunia kecilku yang baru hendak kumulai dari sini. Ya, tepi jalan,
gang kecil dimana biasa aku menyerakkan lamunan dan harapan-harapan kecilku
untuk setiap kantong-kantong pikiran yang mungkin hampir tumpah dari tempatnya.
Disinilah
aku, masih dengan harapanku yang semu, dengan kamu sebagai tokoh utama cerita-cerita
khayalan benakku. Aku masih bisa mendengar buncahan riang di dalam kepalaku
yang menyuarakan dan meneriakkan namamu saat imajinasi menyulutku untuk
berteriak dengan kencang menyebut namamu hanya karena 1 kata; rindu. Oh, tidak!
Aku belum segila itu. Jadi tetap, kau masih kusimpan dalam lamunan dan khayalan
singkatku sepeninggalankudari rumah menuju tempat tujuanku selanjutnya.