Melva Sari Simangunsong

Dear people, this blog is not truly and merely about me n my life only. I am a random-post-writer. So I post everything in my mind.The thing that I wrote is not all about me, n not all about you. Thanks. :)

Sabtu, 28 Maret 2015

90

Siang ini aku menghabiskan lunch time ku di restaurant sederhana dekat kantorku. Aku baru saja menginjak bulan ke tiga bekerja sebagai seorang jurnalis di majalah mingguan yang sedang naik daun 3 minggu belakangan ini. Aku menulis di kolom life style yang berhubungan dengan makanan sehat. Terkadang aku juga dihadiahi topik-topik fashion yang sedang in di negara lain, seperti Indonesia, negara kelahiranku. Ahaa, kau sedang memikirkan hal yang sama denganku? Ah, percayalah, aku hanya menulis karena aku sedikit tahu dan itu juga merupakan tuntutan pekerjaanku.

Soal selera makanan, hmmm, menu-menu makanan yang manis dan berlemak selalu jadi makanan favoritku. Syukurnya, Neptunus berpihak padaku, aku tidak mengalami lipatan-lipatan lemak mengerikan di perutku. Hahaha. Dan fashion? Hulala! Aku bukan typical orang yang fashionable. Hanya saja aku suka membahas gaya berpakaian orang timur dengan beberapa jurnalis fashion lain di kantor tempatku bekerja. Mereka menganggap terkadang aku datang dengan ide brliant dengan pattern eastern-wear yang kubicarakan, seperti batik, kebaya dan songket yang dipadu-padankan jadi pakaian modern teranyar di negara dengan 33 provinsi itu. Entahlah, mungkin dunia memang begitu. Saat orang timur mengatakan orang barat itu keren dengan pakaiannya yang serba simple namun sophisticated, orang barat sebaliknya berpikiran bahwa orang timur tampil dengan sentuhan kultur yang mumpuni dan cantik. Begitu katanya.

Selasa, 10 Maret 2015

10.51-11.08

Aku melihat jam di pojok kanan layar laptopku. Entah mengapa, rasanya hari ini berjalan begitu membosankan, melelahkan dan entah kenapa…menyedihkan. Ya, “menyedihkan” mungkin adalah kata yang bisa aku pilih untuk menggambarkan mood hari ini. Apa ini karena lagu yang diputar oleh sebuah stasiun radio swasta sepanjang sore tadi? Atau karena novel yang kubaca sebelum tidur siangku tadi? Atau karena cerita yang kubaca di facebook tadi? Ada sebuah cerita tentang seorang anak yang selama 12 tahun hidupnya dihabiskan untuk bekerja selama 12 jam tiap harinya dengan jumlah asupan gizi yang tak seimbang. Ah, aku makin sedih… Bagaimana mungkin orang-orang bisa begitu tega? Apa mereka tidak mempunyai anak? Jika tidak, apa mereka tidak mempunyai sanak saudara? Apa mereka tidak pernah jadi anak-anak? Kau butuh asupan yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembanganmu. Mungkin,,, orang-orang harus lebih memperhatikan eksploitasi anak. Ya jelas. Bukan mungkin lagi, tapi harus! Mungkin kita bisa berbicara panjang lebar tentang hal ini saat moodku sudah kembali menjadi riang gembira seperti tadi pagi saat aku memulai hari dengan sebuah senyuman terulas di bibirku.