Melva Sari Simangunsong

Dear people, this blog is not truly and merely about me n my life only. I am a random-post-writer. So I post everything in my mind.The thing that I wrote is not all about me, n not all about you. Thanks. :)

Kamis, 10 Mei 2012

Aku Tak Secantik Dia

Tulisan ini didedikasikan bagi perempuan-perempuan yang pernah merasa kecil hati akan penampilan fisiknya di depan pasangannya. Mungkin hanya ini yang bisa saya tulis. Sekedar (lagi-lagi) membuat perspektif sendiri. :)

Aku tak secantik dia,
Aku tak serupawan dia,
Aku tak semenarik dia,
Dan aku bukan dia…
Ya, aku bukan dia.
            Tapi, aku manusia. Aku wanita. Dan aku punya hak untuk mencinta. Terlebih kau kekasihku. Mungkin benar kalau aku tak ada apa-apanya dengan dia yang dulu pernah kau damba. Mungkin benar kalau aku tak akan pernah jadi secantik dia yang dulu kau puja. Bukan, bukan hanya dulu. Tapi juga sampai sekarang. Sampai kau dan aku punya status “kekasih”. Tapi bisakah kau pandang aku cantik? Aku yang sekarang ada bersamamu. Aku yang selalu setia dan terus bersabar hanya untuk bsa dapat status “cantik” darimu.
            Pernah terpikir olehku tuk jadi seperti dia agar kau memusatkan perhatianmu kepadaku. Pernah terlintas dalam benakku untuk jadi sosok “dia” agar kau tak lepas dari genggamanku. Aku tahu itu menyakitiku. Dan aku tahu itu melukaiku. Tapi itu semua agar kau tahu kalau aku mencintaimu. Agar kau tahu kalau aku menginginkanmu. Ya mungkin pikiranku itu salah, mungkin niatku salah. Untuk jadi “dia,” tapi itulah aku. Yang memilih untuk jadi “dia” agar rasa sayang dan perhatian yang pernah kau beri padanya dulu menjadi milikku.
            Tak seharusnya memang aku berbuat seperti itu. Tapi lagi-lagi karena apa? Lagi-lagi untuk apa? Pernahkah terpikir olehmu kalau aku hanyalah aku dengan semua kekurangan yang tampak jelas dimatamu. Pernahkah terpikir olehmu untuk mencintaiku bukan dari fisikku? Aku tak akan pernah jadi “dia”. Tak bisa, dan tak akan pernah bisa.
            Sampai detik ini, masih terus kuberharap agar kau mencintaiku dengan apa adanya aku. Dengan tiada pernah membanding-bandingkan aku dan dirinya. Aku hanyalah angsa buruk rupa yang sama sekali tak punya apa-apa yang mungkin bisa dibanggakan dimatamu. Pernahkah kau melihat sisi baikku? Pernahkah kau lihat sisi lebihku? Aku masih disini, setia menunggu jawaban jujur darimu. Aku masih menunggu dan masih terus menunggu. Aku masih disini bertahan dan berusaha jadi apa yang kau inginkan. Tapi aku tahu, untuk keinginan jadi seperti dia.Itu tak kan terpenuhi olehku. Maaf…
 Ingat, aku tak secantik dia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar