Aku berjalan diantara kerumunan rumput yang melambai ke kiri dan kanan ditiup mesra oleh angin semilir senja kali ini. Rambutku dibelai lembut hingga rasanya bisa kurasakan ubun-ubunku berdenyut. Senja kali ini teduh rasanya. Langit belum begitu terlukis jingga saat aku melangkah dan menyadari bahwa cuaca sore ini cukuplah bersahabat dengan perjalanan singkat kakiku.
Seraya kulangkahkan kakiku lebih jauh menuju rumahmu sore ini untuk mengembalikan jaketmu yang kau pakaikan padaku 3 hari yang lalu karena hujan, saat itu juga benakku terisi dengan kata “serius”. Entah mengapa tiba-tiba satu kata itu cukup membuatku merasa ragu dna takut. Kata itu cukup mengingatkanku pada laki-laki yang pernah jadi masa laluku. Aha, kau sudah tau kan perkara mengapa kami berpisah? Miris. Lebih baik tak lagi kuulangi ceritaku yang nan menyedihkan itu saat nanti kutanyakan keseriusanmu untuk pertama kalinya.