Melva Sari Simangunsong

Dear people, this blog is not truly and merely about me n my life only. I am a random-post-writer. So I post everything in my mind.The thing that I wrote is not all about me, n not all about you. Thanks. :)

Senin, 19 Mei 2014

Aku Suka Senja


Aku suka senja.
Bisa kulihat bagaimana pelan-pelan ia merambat lewat sisa air hujan siang tadi yang menggenang dan membentuk kubangan yang hampir saja kuinjak jika aku tak hati-hati melangkah. Aku suka becek, sebetulnya. Membebaskan kedua kakiku untuk telanjang dan tenggelam didalamnya. Tapi sayang, umurku tak lagi mengizinkanku melakukan hal-hal liar itu. Apalagi ini bukan halaman belakang rumahku yang terkadang sempat direndam banjir jika hujan mampir sekitar 4 jam dengan derasnya untuk bertamu.

Hmm, tapi tak apalah, setidaknya hari ini senja bisa kunikmati dengan berjalan kaki dilorong rumah yang lengang terasa kali ini.

Aku sedang berada dibawah lampu jalan yang masih belum dinyalakan. Entah belum dinyalakan atau memang sedang rusak. Sudah 2 hari lampu-lampu ini tak hidup menyemaraki bagaimana semesta menyambut sang malam. Entahlah, aku tak mau berpikir banyak tentang lampu dan dia; sang malam.

Kulayangkan pandanganku kesekililing, aku sendiri. Tak ada lagi suara anak-anak yang biasanya masih sibuk menyeruak dan berseru dari halaman depan rumah atau di bawah pohon mangga di tepi jalan yang baru saja kulalui. Aku sebenarnya cukup perhatian dengan mereka. Tawa mereka, dolanan mereka, dan bahkan tangis mereka. Oh, Neptunus! Jujur saja, aku juga merindukan masa kecilku. Bermain-main di bawah senja. Bermain dan bergembira. Tawa, tangis, hiruk pikuk dan semuanya.

Namun, senja kali ini berbeda…
Mungkin hujan tadi sudah mampu mengurungkan niat mereka untuk berlarian dan berkejar-kejaran. Atau seperti biasa, orang tua mereka melarang langkah-langkah kaki kecil mereka keluar menyusuri jalanandi sore hari seperti ini.

Sepi. Sunyi. Sungguh! Maksudku, ini benar-benar sepi. Ya, sepi.

Tapi apa kau tau, teman?
Aku suka senja. Suka sinarnya yang mulai merekah dan membentuk gurat jingga yang begitu indahnya jika kau perhatikan di barat sana.
Aku selalu siap untuk jadi saksi bagaimana Sang Khalik mengganti langitnya dari biru lembut sampai gelap pekat jika dipandang dari bumi, setidaknya begitulah keadaan hari ini.

Sebelum hujan dan senja datang, langit dengan cantiknya berhiaskan awan-awan putih bak kapas yang jika kau perhatikan ada yang berbentuk emoticon senyum, pun ada yang bentuknya cupid yang siap melepaskan panahnya kea rah sebuah hati.
 Hari ini teramat luar biasa. Nyaman, tenang, dan tentram.

Kau tau?
Kala senja datang menghampiri, aku hanya mampu tenggelam di dalamnya. Menikmati pesonanya dan terpukai setelahnya.
Aku suka senja. Aku suka senja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar