Aku suka senja.
Bisa kulihat bagaimana pelan-pelan ia merambat lewat sisa
air hujan siang tadi yang menggenang dan membentuk kubangan yang hampir saja
kuinjak jika aku tak hati-hati melangkah. Aku suka becek, sebetulnya. Membebaskan
kedua kakiku untuk telanjang dan tenggelam didalamnya. Tapi sayang, umurku tak
lagi mengizinkanku melakukan hal-hal liar itu. Apalagi ini bukan halaman
belakang rumahku yang terkadang sempat direndam banjir jika hujan mampir
sekitar 4 jam dengan derasnya untuk bertamu.
Hmm, tapi tak apalah, setidaknya hari ini senja bisa
kunikmati dengan berjalan kaki dilorong rumah yang lengang terasa kali ini.
Aku sedang berada dibawah lampu jalan yang masih belum
dinyalakan. Entah belum dinyalakan atau memang sedang rusak. Sudah 2 hari
lampu-lampu ini tak hidup menyemaraki bagaimana semesta menyambut sang malam.
Entahlah, aku tak mau berpikir banyak tentang lampu dan dia; sang malam.
Kulayangkan pandanganku kesekililing, aku sendiri. Tak ada
lagi suara anak-anak yang biasanya masih sibuk menyeruak dan berseru dari
halaman depan rumah atau di bawah pohon mangga di tepi jalan yang baru saja
kulalui. Aku sebenarnya cukup perhatian dengan mereka. Tawa mereka, dolanan
mereka, dan bahkan tangis mereka. Oh, Neptunus! Jujur saja, aku juga merindukan
masa kecilku. Bermain-main di bawah senja. Bermain dan bergembira. Tawa,
tangis, hiruk pikuk dan semuanya.
Namun, senja kali ini berbeda…
Mungkin hujan tadi sudah mampu mengurungkan niat mereka
untuk berlarian dan berkejar-kejaran. Atau seperti biasa, orang tua mereka
melarang langkah-langkah kaki kecil mereka keluar menyusuri jalanandi sore hari
seperti ini.
Sepi. Sunyi. Sungguh! Maksudku, ini benar-benar sepi. Ya,
sepi.
Tapi apa kau tau, teman?
Aku suka senja. Suka sinarnya yang mulai merekah dan
membentuk gurat jingga yang begitu indahnya jika kau perhatikan di barat sana.
Aku selalu siap untuk jadi saksi bagaimana Sang Khalik
mengganti langitnya dari biru lembut sampai gelap pekat jika dipandang dari
bumi, setidaknya begitulah keadaan hari ini.
Sebelum hujan dan senja datang, langit dengan cantiknya
berhiaskan awan-awan putih bak kapas yang jika kau perhatikan ada yang
berbentuk emoticon senyum, pun ada
yang bentuknya cupid yang siap melepaskan panahnya kea rah sebuah hati.
Hari ini teramat luar
biasa. Nyaman, tenang, dan tentram.
Kau tau?
Kala senja datang menghampiri, aku hanya mampu tenggelam di
dalamnya. Menikmati pesonanya dan terpukai setelahnya.
Aku suka senja. Aku suka senja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar