Siang ini aku
menghabiskan lunch time ku di restaurant sederhana dekat kantorku. Aku
baru saja menginjak bulan ke tiga bekerja sebagai seorang jurnalis di majalah
mingguan yang sedang naik daun 3 minggu belakangan ini. Aku menulis di kolom
life style yang berhubungan dengan makanan sehat. Terkadang aku juga dihadiahi
topik-topik fashion yang sedang in di negara lain, seperti
Indonesia, negara kelahiranku. Ahaa, kau sedang memikirkan hal yang sama
denganku? Ah, percayalah, aku hanya menulis karena aku sedikit tahu dan itu
juga merupakan tuntutan pekerjaanku.
Soal selera makanan, hmmm, menu-menu makanan yang manis dan
berlemak selalu jadi makanan favoritku. Syukurnya, Neptunus berpihak padaku,
aku tidak mengalami lipatan-lipatan lemak mengerikan di perutku. Hahaha. Dan
fashion? Hulala! Aku bukan typical orang yang fashionable. Hanya saja aku suka
membahas gaya berpakaian orang timur dengan beberapa jurnalis fashion lain di
kantor tempatku bekerja. Mereka menganggap terkadang aku datang dengan ide
brliant dengan pattern eastern-wear yang kubicarakan, seperti batik, kebaya dan
songket yang dipadu-padankan jadi pakaian modern teranyar di negara dengan 33
provinsi itu. Entahlah, mungkin dunia memang begitu. Saat orang timur
mengatakan orang barat itu keren dengan pakaiannya yang serba simple namun
sophisticated, orang barat sebaliknya berpikiran bahwa orang timur tampil
dengan sentuhan kultur yang mumpuni dan cantik. Begitu katanya.