Melva Sari Simangunsong

Dear people, this blog is not truly and merely about me n my life only. I am a random-post-writer. So I post everything in my mind.The thing that I wrote is not all about me, n not all about you. Thanks. :)

Jumat, 10 Juli 2015

Lupakan Mantan!

Kututup tab ask.fm ku dengan memperhatikan jawaban-jawaban yang kuketikkan tadi. Kusadari tema hari ini adalah “Lupakan Mantan!”. Tepat setelah kubuka tab baru mesin pencari Google, kupilih saja lagu Vidi Aldiano itu untuk dimainkan di winamp.

Kulihat lagi jawaban-jawabanku, ah, tak berubah. Seorang teman bertanya apa kabar, malah kujawab kabarku tidak begitu baik dengan gebetan yang masih suka stalking-stalking mantan. Lalu selanjutnya pertanyaan “liburan mau kemana aja?” dengan jawaban “Ke sebuah tempat yang didalamnya tak ada kata mantan”. Dan akhirnya adalah sebuah pertanyaan dari anonim yang bertanya “kakak alamatnya dimana?” Malah kujawab sekenakku dengan mengatakan “yang jelas nggak stuck sama mantan, non”. Hahaha. Konyol. Tapi, sudahlah. Aku juga tak ingin mengganti jawabanku.
Tak perlu menyesal. Biar saja para anonim-anomin dan teman-teman dekatku mengendus aroma kecemburuan terhadap calon kekasih baruku. Pun sekalian, kuharap kamu sadar. Biar saja. Labil. Ya. Aku sama sekali tidak dewasa, mengumbar-umbar perasaan dengan bodohnya. Hahaha. Kini aku tersenyum miris sambil menggeleng-gelengkan kepalaku. Aku mengakui bahwa emosiku masih saja memburu. Masih kesal dengan kamu.

Siapa yang tak jengkel saat kau jalan bersama orang yang benar-benar kau harapkan, justru yang diungkit-ungkit masalah mantan? Bicara soal table manner yang dia punyai, bicara soal makanan favoritnya, bicara soal tempat makanan favoritnya, bla, bla, bla. Kau pikir aku peduli? Tidak.
Aku ya aku, hey!
Aku tak masalah kalau kau 1 atau 2 kali membicarakan mantanmu. Mungkin saja aku bisa belajar bagaimana aku seharusnya memperlakukanmu. Tapi ini sudah untuk yang kesekian kalinya. Sepuluh jari tanganku bahkan sudah tak cukup menampungnya.

Sekarang aku hanya bisa menggigit bibir dan menggeram…
Bukannya belajar jadi lebih baik untukmu, malah rasanya aku ingin mencakar wanita yang begitu bodohnya meninggalkanmu karena laki-laki tua yang menjeratmu dengan tampang dan uangnya. Dan aku justru merasa sedih, karena kau secara sadar atau tidak, mengabaikanku dengan keberadaan mantanmu yang masih dengan nyaman tinggal di otak atau juga mungkin hatimu.

Aku baru tau ada laki-laki yang sebegitu memuja kecintaanya yang dulu sedemikian rupa. The Ugly Truth. Kau tau film 1 ini? Mungkin benar, seseorang masih saja tetap cinta entah seberapa mana sakitnya hatimu terluka dibuatnya. Entahlah. Aku masih saja tak mengerti. Apa karena aku baru pertama kali jatuh cinta dan aku belum menyadari ada hal-hal rumit yang demikian? Entahlah.

Hai, calon kekasihku…
Tak bisakah kau pandang aku sebagai aku? Terlepas dari semua alasan yang kau punya, yang sejujurnya aku tak tahu entah itu apa. Apa hanya sekedar “cuma ingin bilang” atau “aku memang masih sayang dengan mantanku”, aku hanya merasa tersisihkan. Maksudku, keberadaanku hanyalah jadi pendengar setiamu dengan kisah manis kau dan dia.

Lagu pun berakhir. Kupilih lagi lagu baru untuk didengar. Kutarik nafasku dalam-dalam, mengetuk-ngetuk ibu jari di screen layar handphoneku.
Aku mulai berpikir untuk melepaskanmu, kalau kau memang benar-benar menginginkannya lagi seperti “Mantan Terindah” milik Raisa yang sedang terputar dengan manis dari speaker handphoneku. Kau boleh pergi…
Tapi jika tidak, kupikir tak ada salahnya jika kau memberiku kesempatan. Ya kan?

Aku tau aku tak bisa menjanjikanmu apa-apa untuk sekarang. Aku juga tak tahu apa aku bisa jadi lebih baik dari dia. Yang aku tahu, aku sedang bersungguh-sungguh memantapkan dirimu jadi labuhan terakhirku. Tapi kau malah masih saja betah terperangkap dalam rumahmu yang dulu. Walau sebelumnya aku belum pernah terlibat hubungan berpacaran, entah mengapa aku merasa yakin bahwa kamu adalah laki-laki yang bisa kuandalkan nanti.

Jadi, bisakah kau tinggalkan masa lalumu?

Ada aku, yang sedang memperjuangkanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar