Aku masih ingat hari dimana kita bertemu. Hari
dimana pertama kalinya aku bisa dibilang mengenalmu. Masih kuingat peci hitam
yang kau kenakan malam itu. Dan aku tentu saja masih ingat dengan baju tidur
warna hijauku. Lucu bukan? Pertemuan pertama kita tak seperti mereka yang
lainnya. Kita lucu? Konyol? Ah, apapun itu, aku menyukaimu.
Mungkin sebelum kita sempat berjabat tangan di malam
yang itu. Rasa penasaran adalah rasa yang paling membelenggu semenjak kita
menyapa walau tanpa tatap muka setengah tahun sebelumnya. Lama rasanya untuk
menunggu pertemuan itu kan? Sementara kita pasti sudah bisa mengecap rasa yang
menjangkit hati kita. Kita seolah dikejar-kejar deadline untuk segera bertemu
dan saling menyergah dengan seruan “Apa kita bisa bicara sebentar?”
Malam itu, masih tak bisa terlupa. Semuanya berjalan
biasa. Tapi, rasa yang ditimbulkan tidak biasa. Nyaman. Damai. Bahagia. Sungguh
menyenangkan. Kamu berperan jadi teman, abang, bapak, dan (calon) pacar, bahkan
mungkin (calon) pasangan seumur hidup waktu itu. Tak banyak yang bisa kita
ungkap untuk memulai terlalu jauh. Tapi lagi-lagi, kita sudah sama-sama tahu.
Ada kisah yang pasti kita inginkan untuk di raih.Lebih tepatnya kisah yang sama
yang kita sama-sama inginkan untuk terjadi.
Singkat. Pertemuan kita singkat dan hanya
berlangsung beberapa kali saja. Tapi bisa kita pastikan bahwa itu bukan cinta
monyet. Kita sudah kenal sejak lama, walau tanpa tatap muka kan? Toh, rupa
fisik bukanlah prioritas kita untuk bersama dan merasa nyaman. Kita punyahal
yang jauh lebih berharga dari itu. Perhatian dan rasa sayang. Dua hal yang tak
bisa terasa sama walau ada orang lain yang ingin memeberinya cuma-cuma. Kita
hanya mau kita. Kita hanya mau apa yang dari kita. Bukan dari dia, atau dari
mereka yang lainnya.
Selanjutnya, rasa yang kita tahan semakin menggebu
dan makin berkembang. Hingga saatnya tak mampu lagi tuk di pendam. Kita saling
menggenggam dan melayangkan pandangan ke masa depan.
Dan sekarang...
Kita punya kepastian hubungan, walau belum ada
kepastian tuk di masa mendatang.
Aku tahu kita pasti mau mengusahakannya.
Tertawa, menangis, suka, duka, pahit dan manisnya
hidup akan kita jalani bersama.
When we are together, everything will be so fine, n
we’re going to make it absolutely fine, right?
Tak ada salah untuk bermimpi, selagi ingat untuk
bangun kan?
Entah bagaimana nanti akhirnya, apapun hasil
skenarionya…
Saat ini semua terasa menyenangkan.
It feels so good when I can lay down my head on your
shoulder.
Nothing’s going wrong when our hearts do not far
apart.
I feel so good to be with you.
Thanks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar