Dinginnya malam menyulut api rindu
Rindu yang tak tahu kemana kan dituju
Merindumu yang dulu
Cuma masa lalu
Tawaku
reda, tangisku tiba
Sulit
rasanya, hatipun iba
Cinta
hilang, berganti duka
Payah
rasanya, hati terluka
Biar malam kan gembira
Biar angin yang tertawa
Melihat daku sengsara
Berduka di rindu yang berfatwa
Biar
kupakai selimut ini
Selimut
rindu yang jadi bukti
Apa
kau masih disana berdiri?
Apa
kau ada tuk menanti?
Ah,
Tanyaku tak pernah kau jawab
Dan aku tak tahu apa yang jadi sebab
Biarlah aku meratap.
Dalam rasa di malam gelap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar